SALAM BUAT PENGUNJUNG

WILUJENG SUMPING.....wilujeng tepang Blogersss..
Mari berbagi, mencari dan beramal...dalam upaya meningkatkan Ketaqwaan..." Insya Allah Tidak Akan rugi kalau habis mampir, baca dan apalagi "Ngunduh" sekedar memberi komentar sebagai simbol terim akasih dan atensi bloggers..."

Jumat, 29 Juli 2011

Khutbah Idul Fitri

KHUTBAH IDUL FITRI
“ Refleksi Makna dan Hikmah Ramadhan Dalam Membangun Kerukunan dan Kebersamaan Umat “ 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الله أكبر 9× اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً، لاَإلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْيَوْمَ عِيْداً لِلْمُسْلِمِيْنَ وَحَرَّمَ عَلَيْهِمْ فِيْهِ الصِّياَمَ، وَنَزَّلَ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناَتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ، نَحْمَدُهُ وَنَشْكُرُهُ عَلَى كَمَالِ إِحْسَانِهِ وَهُوَ ذُو الْجَلاَلِ وَاْلإِكْراَمِ. أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَ لاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ. وأُصَلِّيْ وَاُسَلِّمُ عَلَى الْقَائِدِ وَالْقُدْوَةِ مُحَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، وَمَنْ دَعاَ اِلَى اللهِ بِدَعْوَتِهِ وَمَنْ جاَهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَقَّ جِهاَدِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ! 

Hadirin Jama’ah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah, 
Pertama – pertama, marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berbagai macam karunia kepada kita, terutama kemampuan untuk menuntaskan ibadah puasa Ramadhan, yang rangkaiannya kita tutup dengan melaksanakan Shalat Idul Fitri pada pagi hari ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir jaman. Hadirin Jama’ah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah, Mengawali Khutbah Idul Fitri dalam kesempatan ini, Khatib berwasiat untuk kita semua, marilah senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, dengan makna dan hakikat taqwa yang sesungguh-sungguhnya. Yang mana, makna dan hakikat taqwa ini akan mampu terimplementasi dalam kehidupan kita, dan bernilai dihadapan Allah SWT, jikalau kita mampu menjalankan seluruh perintah Allah SWT dan menjauhi apa yang menjadi laranga-larangan-Nya. Hadirin Jama’ah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah, Pada hari ini, kita semua merasa lega dan bahagia, karena atas izin Allah SWT selama bulan Ramadhan yang lalu, kita berhasil mengendalikan bisikan hawa nafsu dengan melakukan serangkaian ibadah mahdlah dan ghairo mahdlah, seperti: shalat tarawih, tadarus Al Qur’an, i’tikaf, sedekah, zakat, dan sebagainya. Dengan berkah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, semoga kita kembali mendapatkan fitrah (kesucian) laksana bayi yang baru dilahirkan ibunya. Kesucian dan fitrah diri ini, diharapkan dapat memancarkan aura positif, perasaan, pikiran, sikap, dan tindakan yang bersih dalam berbagai segi kehidupan. Dalam suasana bahagia, sebagai muslim hendaknya kita saling mendoakan; mudah-mudahan kita semua termasuk orang yang kembali ke dalam fitrah kesucian dan beruntung sebagai pemenang. Iman Ahmad meriwayatkan tentang perilaku para sahabat Rasulullah ketika bertemu sesamanya pada hari I’dul Fitri, mereka mengucapkan: تقبل الله منا ومنكم تقبل ياكريم من العائدين والفائزين كل عام وأنتم بخير “ Mudah-mudahan Allah SWT menerima amal kami dan amal anda, semoga kita termasuk orang-orang yang kembali (kepada fitrah) dan orang-orang yang beruntung, semoga anda dalam kebaikan sepanjang masa.” Hadirin Jama’ah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah, Bulan Ramadhan yang penuh keistimewaan telah berakhir. Merupakan suatu kewajaran , bila di antara jama’ah yang gemar beribadah dan melakukan investasi amal di bulan Ramadhan, ada yang merasa sedih dengan ditinggalkan Ramadhan. Rasulullah saw bahkan mengingatkan: لو تعلم أمتى ما في رمضان لتمنوا أن تكون هذه السنة كلها رمضان “ Sekiranya umatku mengetahui keistimewaan Ramadhan, mereka akan mengharap agar semua bulan dalam setahun dijadikan Ramadhan……..” 
Kini Ramadhan telah berlalu, tugas kita sekarang melakukan evaluasi diri, Muhasabah secara jernih dan objektif, serta berupaya dengan sungguh-sungguh, agar amal ibadah yang telah kita laksanakan di bulan Ramadhan, mendapatkan ridha Allah SWT dan memiliki nilai implikasi positif serta mampu kita refleksikan nilai – nilainya pada bulan – bulan lain pasca bulan Ramadhan Tahun ini. Amiin yaa Rabbal ‘alamiin. Hadirin Jama’ah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah, Selama bulan Ramadhan, kita digembleng untuk Zakat, Infaq, dan Shadaqah. Rasulullah menegaskan dalam sabdanya, خير الصدقة الصدقة في رمضان “ Sedekah terbaik adalah sedekah di bulan Ramadhan” Pertanyaannya kemudian, apakah kita sanggup melestarikan semangat untuk Zakat, Infaq, dan Shadaqah, di bulan-bulan lain di luar bulan Ramadhan? Bukankah kita sudah berkali–kali melewati bulan Ramadhan, tetapi nyatanya umat Islam yang dililit kemiskinan, kenapa kian hari makin bertambah? Semuanya ini makin mengukuhkan fakta, bahwa di tengah suasana bahagia di hari Idul Fitri ini, kita tidak boleh lupa terhadap saudara, tetangga, dan anak-anak bangsa yang kurang beruntung, karena pada hakikatnya, kemiskinan yang melanda masyarakat , merupakan ujian Allah SWT agar kita bersama pemerintah dan para pemimpin berupaya maksimal mengentaskan kemiskinan sesuai kemampuan kita, dengan menyatukan kekuatan dan potensi umat untuk mengentaskan bangsa dari lilitan kemiskinan. Hadirin Jama’ah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah, Selama bulan Ramadhan, kita digembleng untuk kembali kepada Al-Qur’an, “Tadarrus Al-Qur’an”. Saya yakin, diantara jama’ah yang hadir di sini, ada yang bisa hatam 1, 2, atau bahkan 5 kali. Pertanyaannya kemudian, apakah kondisi yang sama bisa kita jalankan di bulan lain di luar Ramadhan? Bagaimana dengan kualitas bacaan dan pemahaman kita terhadap Al-Qur’an? Bukankah setelah bulan Ramadhan berlalu meninggalkan kita, seringkali al-Qur’an hanya dijadikan pajangan, dibiarkan kumal berdebu, dan tidak pernah disentuh lagi? Akibatnya, banyak umat Islam yang tidak bisa memahami Al-Qur’an, dan kemudian al-Qur’an sebagai hukum Allah itu tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sungguh, ini merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan. Maka sebuah kewajaran, akibat kelakuan umat Islam seperti itu, Allah SWT kemudian menurunkan musibah dan azab di negara kita, karena berani melecehkan Al-Qur’an. Allah berfirman dalam Qur’an Surat Thahaa : 124-126 
Artinya : Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, Mengapa Engkau menghimpunkan Aku dalam keadaan buta, padahal Aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, Telah datang kepadamu ayat-ayat kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari Ini kamupun dilupakan"
Hadirin Jama’ah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah, 
Selama bulan Ramadhan, kita biasa melakukan Qiyamu Ramadhan, mulai Sholat Tarawih/Witir/I’tikaf) dan lain-lain. Pertanyaannya kemudian, apakah kita bisa menjaga kualitas dan kuantitas sholat kita di bulan-bulan lain seperti halnya di bulan Ramadhan? Bukankah kita sudah sholat, umat Islam Indonesia juga sudah sholat, tetapi mengapa di mana-mana terjadi mungkarat dan fakhsyak, seakan-seakan sholat yang kita lakukan itu tidak ada auranya? Bukankah para koruptor itu sudah sholat, para pembunuh itu juga sudah sholat, bahkan orang-orang yang meledakkan bom itu juga sudah sholat? Tetapi, mengapa sholat yang mereka lakukan itu tidak bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana dinyatakan dalam surat al-‘Ankabut إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ Untuk itu, kita harus mawas diri, jangan–jangan, sholat yang kita lakukan itu tidak memancing datangnya ridha Allah, sebagaimana kita pinta dalam do’a kita setelah sholat witir: اللهم إنا نسئلك رضاك والجنة........ Tetapi justeru menyebabkan turunnnya ويل الله sebagaimana dinyatakan Allah dalam surat al-Ma’un! Ingat, gemblengen Ramadhan mestinya mendorong kita untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas sholat kita. Agar kita makin sholeh dan toleran. Hadirin Jama’ah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah, Selama bulan Ramadhan, kita telah digembleng untuk sabar menahan nafsu-syahwat, dan sabar menahan amarah dan angkara murka. Pertanyaannya kemudian, sanggupkah kita jaga sikap sabar dan tahan emosi itu di bulan lain di luar Ramadhan? Bukankah sekarang ini kita sering mendapati anak-anak negeri ini, hanya karena: (1) Beda partai dan pilihan dalam pemilu, mereka tidak mau akur dan tegur sapa? (2) Beda menentukan 1 Syawal, mereka saling mengkafirkan? (3) Mereka Demo, yang katanya demo itu untuk membela kemuliaan agama, mengapa dilakukan anarkis dan merusak fasilitas umum? Kita telah dilatih untuk menahan amarah selama bulan Ramadhan, tetapi mengapa di beberapa daerah, gara-gara jagonya kalah dalam pilkada, mereka ribut, marah, ngamuk dan berbuat anarkis ?! Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah SWT, bahwa pesta demokrasi pilkada di kota cilegon yang baru beberapa saat yang lalu berakhir, berjalan dengan damai, hal ini tidak terlepas dari kesadaran dan kedewasaan berpolitik masyarakat cilegon dalam berdemokrasi. Untuk itu Harga mahal demokrasi yang menyedot anggaran begitu besar dalam prosesinya serta akumulasi keringat pegiat pemilu dari desa sampai kota, tentu jangan sampai menjadi sia-sia dengan munculnya letupan konflik yang akan mengganggu stabilitas Kota Cilegon. Khatib mengajak semua pihak untuk mengembalikan pemaknaan politik dan demokrasi pada ranah kebersatuan bukan perpecahan, politik dan demokrasi untuk kesejahteraan bersama bukan demokrasi adu domba. Dahulukan kepentingan masyarakat luas diatas kepentingan individu dan kelompok, karena keberhasilan Pemilukada kali ini adalah tonggak keberlangsungan Kota Cilegon di masa yang akan datang. Bukankah Allah SWT mengingatkan dalam Qur’an Surat Ali – Imran : 103, 
Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk
Bagaimana kita menerapkan firman Allah ini? Kita boleh beda ormas, kita boleh beda partai, kita boleh beda calon, tetapi yang harus kita camkan, kita tetap harus bersatu di bawah panji-panji Islam. Sadarlah wahai saudaraku, umat Islam sekarang ini seperti hidangan lezat yang siap mereka santap. Mereka begitu bersemangat untuk mumurtadkan anak-anak kita. Islam seperti buih, Islam tidak lagi punya wibawa di mata pemeluk agama lain, akibat banyak diantara kita yang حُبُّ الجاه و الْحَيَاةِ gila jabatan, gila pengaruh, dan membabi buta dalam memburu mewahnya kehidupan duniawi, dan pada saat yang sama, kita ini justeru كَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ benci kematian. Umat Islam banyak yang kena virus al-wahn, gila jabatan, gila pengaruh, dan membabi buta dalam memburu mewahnya kehidupan duniawi, dan pada saat yang sama, kita ini justeru كَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ benci kematian. Hadirin Jama’ah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah, Salah satu misi utama diutusnya Rasulullah SAW di muka bumi ini adalah untuk menyebarkan rasa kasih sayang, kerukunan, dan kedamaian. Suasana damai itu tidak hanya terhadap sesama manusia, tetapi juga terhadap makhluk Allah lainnya, seperti: binatang, tumbuh-tumbuhan, air, bumi, dan sebagainya. Misi perdamaian ajaran Islam juga tercermin dalam kata ”Islam” itu sendiri, yang secara harfiyah (literal) berarti selamat, sejahtera, aman, dan damai. Setiap individu muslim harus membuktikan tidak hanya dengan perkataan, tetapi lebih penting lagi dengan amal perbuatan bahwa Islam dan kaum muslimin adalah cinta damai dan betul-betul berorientasi menuju ke ”Dar al-Salam” dengan cara-cara yang damai. Menegakkan amar ma’ruf nahy munkar merupakan perintah Islam; tetapi nahyu munkar harus dilakukan dengan cara-cara yang ma’ruf, yakni cara yang baik, damai, persuasif, penuh hikmah, bijak, dan pengajaran yang baik, bukan dengan cara-cara yang didalamnya justru mengandung kemungkaran, seperti pemaksanaan, kekerasan, apalagi terorisme. Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ 
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(QS. Al Maidah/5: 8)

Karena itulah, dalam usaha membuktikan bahwa Islam merupakan agama perdamaian, setiap muslim harus damai di dalam dirinya sendiri, tidak dikuasai hawa nafsu, amarah, dan kebencian. Untuk berdamai dengan diri sendiri, setiap muslim harus hidup damai dengan Tuhan-Nya, dan harus betul-betul menyerahkan diri (taslim) kepada Allah SWT. Ia harus meninggalkan seluruh hawa nafsu angkara murka, tidak boleh merasa paling benar, dan tidak boleh memaksa orang lain dengan kekerasan untuk tunduk kepadanya. Hanya dengan mewujudkan perdamaian dalam diri masing-masing, perdamaian di antara manusia dan lingkungan hidup dapat diciptakan. Allah SWT berfirman dalam surat al-Fath, sbb.: 

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Artinya : Dialah (Allah) yang telah menurunkan ketenangan, kedamaian (Sakinah) kedalam hati orang-orang mukmin. Supaya keimanan mereka bertambah, disamping keimanan mereka (yang telah ada), (QS. Al Fath:4) 
Hadirin Jama’ah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah, 
Sudah merupakan qudratillah, bahwa manusia sering kali alpa, khilaf, dan berbuat salah. Kesalahan dengan Allah ditutup dengan taubat, (menyesali, menarik, dan berjanji tidak mengulangi lagi). Kesalahan dengan sesama, (dosa sosial), hanya dengan minta dimaafkan dan dihalalkan. 
Untuk itu, agar perayaan Idul Fitri mengantarkan diri kita kembali mendapatkan fitrah kesucian, marilah kita isi dengan: Pertama, Halal- bihalal, saling memaafkan. Jangan sampai kita marahan atau mendiamkan orang lain lebih dari tiga hari. Rasulullah saw bersabda, لا يحل لمسلم أن يهجر أخاه فوق ثلاث Kedua, Melakukan silaturrhami dengan family ( bapak, ibu ), saudara, kawan-kawan, guru-guru kita, dan kerabat dekat, untuk minta maaf dan dihalalkan. Jangan malah terbalik, mendahulukan silaturraihm dengan kakek moyang yang tidak jelas hubungan nasabnya; pergi ke Ragunan, ke Ancol, dll. Insya Allah, silaturrahim itu akan menambah keberkahan rizki dan umur kita, sebagimana dinyatakan Rasulullah saw., sbb.: مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ Ketiga, jangan sekali-kali Idul Fitri ini dirayakan dengan cara yang haram dan dimurkai Allah, sebagaimana dilakukan orang Arab Jahiliyah dulu, misalnya dengan pesta miras, narkoba, menghambur-hamburkan harta, atau pesta pora yang melanggar syari’at Allah. 
Hadirin Jama’ah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah, Akhirnya, Khatib ucapkan, “Selamat meraih kemenangan Idul Fitri 1431 H”.: من العائدين والفائزين كل عام وأنتم بخير.أمين يارب العالمين Mengakhiri khutbah ini, marilah kita sama-sama berdo’a,

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَْلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سبحان ربك رب العزة عمايصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين